BRIN Manfaatkan Fly Ash Jadi Bahan Amelioran untuk Budi Daya Bawang Merah di Dataran Tinggi

Penyampaian materi Fly ash oleh Peneliti Ahli Madya, Pusat Riset Hortikultural (PRHP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ismon, Lenin/Foto: Humas BRIN

Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Hortikultural (PRHP) tengah mengkaji pemanfaatan Fly ash atau bottom ash yang dikenal dengan singkatan FABA untuk keberlangsungan produksi bawang merah di daerah dataran tinggi.

Pada umumnya, lahan kering di dataran tinggi didominasi jenis tanah Andisol untuk budidaya sentra bawang merah, tanah Andisol unsur fosfat sebagian besar terikat oleh mineral liat non kristalin alofan, imogolite dan ferihidrid. Untuk melepaskan P terfiksasi dibutuhkan